Saturday, November 5, 2016

Tipe-tipe sel dan ekstrasi sel

_Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Rekayasa_jaringan

Tipe-tipe sel dan ekstrasi sel - dari jaringan cair seperti darah, sel diekstrak dengan alat sentrifugal. Dari jaringan solid, biasanya jaringan dicincang, lalu diberi enzim pencerna seperti tripsin atau kolagenase untuk menghilangkan matriks ekstraselular yang mengikat/menyatukan sel. Setelah itu sel akan mengambang bebas dan dapat diekstrak secara sentrifugal. Penggunaan tripsi sangat bergantung pada suhu, semakin tinggi suhu semakin cepat matriks diurai, tetapi kerusakan sel bertambah banyak. Kolagenase tak terlalu bergantung pada suhu dan kerusakannya kecil tetapi lebih sulit dan mahal.
Sel seringkali dikategorikan berdasarkan sumber :
Autologos
Sel yang diperoleh dari individual yang sama dengan yang akan diimplantasikan. Sel autologos paling kecil resikonya dari penolakan atau infeksi, tetapi seringkali tidak dapat digunakan, baik karena cacat genetic, penyakit atau kerusakan akibat luka baker parah. Selain itu sel ini harus dibiakkan dari sample sebelum digunakan, dan ini cukup memakan waktu.
Allogenik
Sel yang diperoleh dari donor dengan spesies yang sama. Walaupun masih ada kontroversi, tetapi penggunaan sel manusia dalam penanaman kulit terbukti aman.
Xenogenik
Sel yan diperoleh dari spesies yang berbeda, dan telah diuji secara ekstensif dalam upaya konstruksi organ transportasi tubuh.
Singeneik
Sel yang diambil dari organisme identik secara genetic
Primer
Sel dari organisme
Sekunder
Sel dari bank sel
Stem Sel
Sel belum berdiferensiasi yang dapat membelah dalam kultur dan berubah menjadi aneka macam sel.
Rekayasa jaringan (bahasa InggrisTissue Engineering) adalah penggunaan kombinasi teknik sel, rekayasa dan material serta pemanfaatan factor biokimia dan fisiokimia untuk meningkatkan atau menggantikan fungsi biologis. Walaupun definisi rekayasa jaringan meliputi berbagai aplikasi secara luas, dalam praktiknya hal ini lebih dekat dengan upaya perbaikan atau penggantian sebagian atau keseluruhan jaringan seperti tulang, kandung kemih. Rekayasa jaringan juga meliputi upaya penciptaan fungsi biokimia khusus menggunakan sel dalam suatu organ buatan (pankreas buatan misalnya).
Rekayasa jaringan menggunakan sel hidup sebagai bahan pembangun. Contohnya penggunaan fibroblast dalam perbaikan kulit, perbaikan cartilage dengan kondrosit. Sel mulai digunakan sebagai bahan pembangun sejak peneliti mampu mengetahui cara memperpanjang telomere (komponen umur sel) dengan memanfaatkan enzim dari tumor. Sebelumnya sel hanya dapat membelah maksimal kira-kira 50 kali.
Material pembangun sel - sel seringkali diimplantasikan ke struktur buatan yang mampu mendukung pembentukan jaringan secara 3 dimensi. Struktur ini seringkali disebut penyangga, sangat penting agar sel dapat memengaruhi lingkungan mikronya. Umumnya fungsinya untuk memenuhi tujuan seperti : Memungkinkan pelekatan dan migrasi sel Menghantarkan dan memperoleh sel dan factor biokimia Memungkinkan difusi nutrisi penting dan pengeluaran zat tertentu Memberikan rangsangan tertentu untuk memengaruhi sifat sel
Untuk menjadi benar fungsional, penyangga haruslah memenuhi criteria sebagai berikut : Memiliki tingkat porositas yang tinggi Memiliki ukuran pori yang cukup untuk memungkinkan difusi nutrisi dan sel pada keseluruhan struktur Mudah untuk diurai sangat penting karena penyangga ini diharapkan dapat diserap oleh jaringan tanpa pembedahan. Diharapkan saat sel membentuk matriks pengikat, penyangga dapat memberi dukungan sruktural dan setelah jaringan terbentuk barulah terurai.
Banyak material yang telah dicoba, dan banyak yang telah dipakai dalam bidang kedokteran seperti benang jahit luka. Umumnya berupa kolagen atau polyester alifatik.

No comments:

Post a Comment