Ahmad Khoirul Azmi — TautWeb & Buka Rahasia
1. Konten, Konten, Konten
Bahkan saat blog masih amburadul alias desain masih apa adanya dan belum sesuai dengan keinginan Sang Blogger, konten HARUS menjadi fokus utama. Seorang blogger memiliki tugas utama menyajikan buah pikiran dalam bentuk tulisan/artikel (atau jenis konten lainnya, misalnya gambar dan video, jika memang fokusnya ke situ juga).
Membangun blog diawali dengan konten, BUKAN desain dan pernak-perniknya. Seorang blogger baru, atau blogger yang memulai sebuah blog baru, pasti memiliki sedemikian banyak ide yang ingin dituangkan ke dalam blognya, sesuai dengan konsep yang sudah dipikirkan sebelumnya.
Persiapkan konsep. Saya mau bawa blog ini k mana, fokus blog ini apa, apa niche-nya, target pembaca seperti apa, lalu ejawantahkan dalam bentuk konten yang sesuai. Tuangkan dan tulis konten sebanyak-banyaknya, selagi ide, pemikiran, dan konsep itu masih segar. Perkaya konten dengan tidak meninggalkan sisi kualitas. Kejar, menggilalah! Tuangkan sebanyak-banyaknya. Jangan pikirkan traffic, SEO, dan tetek bengek lainnya.
Baru setelah proses ini benar-benar memperkaya blog, fokus bisa sedikit demi sedikit dialihkan ke aspek-aspek lainnya, misalnya memperkaya desain, fitur, mempermudah akses, dan lain sebagainya.
2. Promosi, Promosi, Promosi
SEO bukan satu-satunya jalan. Optimasi search engine hanyalah sekelumit ide untuk menambah popularitas blog. Cara ini sudah banyak dibahas, sebagian dengan cara yang benar-benar dengan proses, sebagian lagi menyajikan cara-cara instan ala blackhat SEO (yang kandasnya juga instan pula). Saya tidak akan bahas ini lebih jauh.
Tapi pada dasarnya, promosi terbaik dan nomor satu adalah konten itu sendiri. Konten mencerminkan penulisnya. Yakini bahwa anda sudah menyajikan yang terbaik, pastikan. Jika belum, perbaiki. Baru setelah itu terjunlah ke dunia khalayak online (netizen). Perkenalkan diri anda di social media, kontak para blogger, sajikan solusi khas anda dan blog anda.
Mainlah ke blog-blog lain, bukan dalam rangka “tanam link”, tapi menjalin komunikasi yang berkualitas dan dua arah. Terjun ke forum-forum, tanya dan jawab, Buatlah keduanya seimbang, ada memberi dan menerima. Intinya, perkenal diri anda ke khalayak sebagai “wakil” dari blog anda. Pastikan identitas blog selalu lekat atau berkaitan erat dengan diri anda.
Jadi, kuncinya: Jika anda ingin mempromosikan dan meningkatkan popularitas blog, cara terbaik adalah dengan “mempromosikan” diri anda sendiri sebagai “dia” yang berada di balik blog Anda (authorship dan authority). Ini adalah cara paling efektif. Sekarang sudah bukan jamannya lagi blog dengan pemilik anonim.
Akun personal serta Fanpage Facebook dan Twitter menurut saya merupakan sinergi bagus untuk promosi konten sekaligus berkomunikasi dengan khalayak dan blogger lain. Google Plus lebih kepada upaya meningkatkan visibilitas dan promosi konten (share link), tapi sejauh pengalaman, komunitas Google Plus kurang berkembang, entah karena fitur-fiturnya yang “kurang friendly” (load lama, berat, diskusi kurang efisien, dll) atau memang sudah kalah pamor dengan FB dan Twitter.
Pastikan akun-akun ini terpampang di blog anda (dalam bentuk widget misalnya), agar pengunjung bisa follow, like, dan sejenisnya. Sebagai hasil pengalaman, pengunjung yang suka konten sebuah blog bisa dipastikan ingin mengikuti update dari blog itu ( meski sembunyi-sembunyi )
3. Rawat, Rawat, Rawat
Merawat blog adalah “seni” tersendiri. Blog yang terurus akan menunjukkan bahwa blog tersebut “hidup”. Salah satunya adalah dengan update konten. Frekuensi bisa anda tentukan sendiri, yang terpenting adalah respon anda terhadap pembaca tidak berhenti. Respon bisa berupa menjawab pertanyaan di komentar, mewujudkan pertanyaan di komentar dalam bentuk artikel, menambah wacana-wacana atau ide baru, dan lain sebagainya.
Merawat blog juga berarti melakukan analisis perkembangan blog (dengan analytics maupun secara manual). Apakah traffic naik atau turun? Apakah konten yang saya sajikan banyak disukai? Kira-kira apa lagi yang diharapkan pengunjung dari blog saya? Apakah dari sisi SEO ada perubahan (naik atau turun)? Apa saja yang perlu saya perbaiki? Apa saja target yang sudah tercapai? Target baru apa lagi yang mesti saya buat? Dan seterusnya… Buat pertanyaan-pertanyaan seputar perkembangan blog dan jawab sendiri dengan solusi tindakan konkrit.
Merawat blog juga memperhatikan kesehatannya, misalnya kecepatan akses, kondisi server (jika pake hosting sendiri), dan faktor-faktor aksesibilitas lainnya (desain yang user friendly, mobile-friendly). So, merawat blog juga berarti memperhatikan kenyamanan pengunjung.
Wajar jika seorang pengunjung lari jika akses blog lemot. Wajar jika seorang pengunjung risih dengan widget-widget blog yang bergelantungan dan berterbangan kesana kemari. Wajar jika pengunjung yang melihat blog bersih merasa betah. Masih banyak lagi poin-poin serupa yang mesti diperhatikan. Hal demikian terkesan sepele, tapi memiliki dampak luar biasa. Maka merawat blog adalah poin penting ketiga yang saya kira tidak boleh luput dari perhatian, kapanpun juga.
No comments:
Post a Comment