Saturday, November 5, 2016

Raja iblis Asmodeus dan raja iblis Astaroth (Innana/Isis)

_Sumber : http://www.kejadiananeh.com/2015/09/iblis-terkenal-dan-terkuat-di-dunia.html

Asmodeus atau Ashmedai (dalam bahasa Hebrew) adalah raja para iblis yang disebutkan dalam Buku Tobit. Asmodeus juga sempat disinggung di beberapa legenda Talmud antara lain dalam kisah pembangunan Kuil Salomo. Dalam ajaran Kristen Renaissance, dia dikenal sebagai Raja dari Sembilan Neraka. Dia juga menempati posisi sebagai salah satu dari tujuh Pangeran Neraka. Asmodeus sering digambarkan sebagai bentuk dari nafsu birahi Lust, salah satu dari ketujuh dosa mematikan. 


Penampakan dirinya digambarkan memiliki tiga kepala, yang pertama adalah banteng, kedua menyerupai manusia dan ketiga adalah domba jantan. Selain itu, ia memiliki ekor ular dan dari mulutnya muncul api dan berdudukkan di atas naga neraka. Manusia yang tergoda dalam godaan Asmodeus akan dihukum selamanya dalam neraka tingkat dua 'neraka tingkat dua adalah tingkatan bagi mereka yang terkait dengan dosa seks dan pikiran kotor, hukumannya adalah berada dalam badai yang luar biasa mengerikan'.


Astaroth adalah bentuk pria dari Iblis Astareth. Astaroth seringkali digambarkan sebagai iblis yang mengenakan mahkota, memegang ular beracun disalah satu tangannya dan menunggangi seekor binatang bersayap naga dengan berbuntut ular. Astaroth sering dijuluki Pangeran Bermahkota dari Neraka. Dia dianggap sebagai dewa gairah oleh suku Phoenician yang legendaris. 

Dalam versi cerita lain Astaroth dikatakan Bangsawan Tingkat Satu di Neraka (Tingkatan di Neraka dapat dibagi dari tingkat satu sampai tiga dimana satu adalah yang paling kuat). Di zaman modern, bersamaan dengan Beelzebub, ia mewakilkan kemalasan dalam Iblis penyebab 7 Dosa Mematikan (7 Deadly Sins). Sebagai Iblis, ia akan menggoda dan menarik manusia ke siksaan tiada akhir, tetapi di sisi lain ada yang mengatakan bahwa ia lah yang memberikan manusia kekuatan sihir (black magic) untuk menguasai ular, bagi yang menyembahnya.

No comments:

Post a Comment