Planet diluar tata surya kita - Pada awal 1992, astronom radio Aleksander Wolszczan dan Dale Frail menemukan dua planet yang mengelilingi pulsarPSR 1257+12.[43] Penemuan ini dibenarkan dan diakui sebagai deteksi pasti eksoplanet pertama di dunia. Planet-planet pulsar tersebut diyakini terbentuk dari sisa-sisa supernova yang menghasilkan pulsar pada tahap kedua pembentukan planet atau hanyalah sisa inti berbatu raksasa gas yang selamat dari supernova dan pindah ke orbitnya sekarang.
Penemuan planet luar surya pertama yang mengorbit bintang deret utama biasa terjadi pada tanggal 6 Oktober 1955, ketika Michel Mayor dan Didier Queloz dari Universitas Jenewa menemukan sebuah eksoplanet di sekitar 51 Pegasi. Dari 861 planet luar surya yang ditemukan pada 22 Maret 2013,[5] sebagian besar di antaranya memiliki massa yang bisa disamakan dengan Yupiter atau bahkan lebih besar lagi. Ada pula planet yang bermassa lebih kecil daripada Merkurius dan lebih besar daripada Yupiter.[5] Planet luar surya terkecil yang pernah ditemukan ternyata mengorbit sisa-sisa bintang yang disebut pulsar, contohnya PSR B1257+12.[93]
Sudah ada sekitar selusin planet luar surya yang ditemukan dengan 10 sampai 20 kali massa Bumi,[5] seperti planet-planet yang mengorbit bintang Mu Arae, 55 Cancri, dan GJ 436.[94]
Kategori yang baru muncul adalah "super-Bumi" yang diduga diisi planet kebumian lebih besar daripada Bumi namun lebih kecil daripada Neptunus atau Uranus. Sampai sekarang, sekitar 20 super-Bumi (tergantung batas massanya) telah ditemukan, termasuk OGLE-2005-BLG-390Lb dan MOA-2007-BLG-192Lb, dua planet es yang ditemukan dengan mikrolensa gravitasi,[95][96] Kepler 10b, planet berdiameter 1,4 kali lipat Bumi (menjadikannya super-Bumi terkecil yang pernah diukur),[97]dan lima dari enam planet yang mengorbit katai merah Gliese 581. Gliese 581 d secara kasar memiliki massa 7,7 kali lipat Bumi,[98] sementara massa Gliese 581 c lima kali lipat Bumi dan awalnya dianggap sebagai planet kebumian pertama yang ditemukan di zona terhunikan suatu bintang.[99] Studi yang lebih dalam menemukan bahwa planet ini terlalu mendekati kategori bintang dan planet terjauh di sistem ini, Gliese 581 d, meskipun lebih dingin daripada Bumi, tetap bisa dihuni juka atmosfernya memiliki gas rumah kaca dalam jumlah yang memadai.[100] Super-Bumi lain, Kepler-22b, ditemukan mengorbit di zona terhunikan bintangnya.[101] Pada tanggal 20 Desember 2011, tim Teleskop Antariksa Kepler menemukan planet luar surya seukuran Bumi pertama, Kepler-20e[6] dan Kepler-20f,[7] yang ditemukan sedang mengorbit bintang mirip Matahari,Kepler-20.[8][9][10]
Belum jelas apakah planet-planet besar yang baru ditemukan menyerupai raksasa gas di Tata Surya atau memang jenisnya berbeda, contohnya raksasa amonia atau planet karbon. Beberapa planet yang baru ditemukan yang disebut Yupiter panas memiliki orbit yang sangat dekat dengan bintang induknya dan orbitnya hampir berbentuk lingkaran. Planet-planet tersebut menerima radiasi bintang yang lebih banyak ketimbang raksasa gas di Tata Surya, sehingga bisa dipertanyakan apakah mereka tergolong jenis planet yang sama atau tidak. Selain itu, kelompok benda Yupiter panas bernama planet Chthonia diduga eksis di suatu tempat. Planet Chthonia ini orbitnya begitu dekat dengan bintangnya sampai-sampai atmosfernya tersapu habis oleh radiasi bntang. Banyak benda Yupiter panas ditemukan sedang mengalami proses penyapuan atmosfer, namun sampai tahun 2008 tidak satupun planet Chthonia yang ditemukan.[102]
Pengamatan planet luar surya yang lebih teliti akan membutuhkan generasi peralatan yang baru, seperti teleskop luar angkasa. Saat ini, wahana antariksa COROT dan Kepler seadng mencari variasi luminositas bintang karena transit planet. Sejumlah proyek pembuatan jaringan teleskop luar angkasa juga telah diajukan. Proyek-proyek tersebut bertujuan mencari planet luar surya yang massanya setara dengan Bumi. Beberapa di antaranya adalah Terrestrial Planet Finder dan Space Interferometry Mission dari NASA dan PEGASE dari CNES.[103] New Worlds Mission adalah alat pelengkap yang beroperasi bersama Teleskop Antariksa James Webb. Sayangnya, anggaran untuk proyek-proyek ini masih belum jelas. Spektrum planet luar surya pertama ditemukan pada Februari 2007 (HD 209458 b dan HD 189733 b).[104][105] Frekuensi kemunculan planet-planet kebumian semacam itu merupakan salah satu variabel persamaan Drake yang memperkirakan jumlah peradaban cerdas di galaksi Bima Sakti.[106]
No comments:
Post a Comment