Tuesday, October 18, 2016

Magnetosfer adalah ciri planet yang terpenting

_Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Planet

Magnetosfer adalah ciri planet yang terpentingSalah satu ciri penting dari sebuah planet adalah momen magnet intrinsiknya yang menjadi cikal bakal magnetosfernya. Keberadaan medan magnet menandakan bahwa planet tersebut secara geologi masih hidup. Dengan kata lain, planet termagnetkan memiliki aliran bahan konduktor listrik di interiornya yang menciptakan medan magnet. Medan ini sangat memengaruhi interaksi planet dengan angin matahari. Sebuah planet yang termagnetkan membuat selubung bernama magnetosfer yang tidak bisa ditembus angin matahari. Magnetosfer dapat berukuran lebih besar daripada planet itu sendiri. Kebalikannya, planet yang tidak termagnetkan memiliki magnetosfer kecil yang tercipta oleh interaksi ionosfer dengan angin matahari, tetapi tidak melindungi planet tersebut secara efektif.
Dari delapan planet di Tata Surya, hanya Venus dan Mars yang tidak memiliki medan magnet.[145] Selain itu, satelit YupiterGanymede punya medan magnetik. Dari semua planet termagnetkan, medan Merkurius adalah yang terlemah dan tidak mampu memantulkan angin matahari. Medan magnet Ganymede beberapa kali lipat lebih besar dan medan Yupiter adlaah yang terkuat di Tata Surya (kuat sekali sampai-sampai planet ini memiliki ancaman kesehatan serius bagi misi berawak ke satelit-satelitnya pada masa depan). Medan magnet planet-planet raksasa lainnya memiliki kekuatan yang agak setara dengan Bumi, namun momen magnetnya lebih besar. Medan magnet Uranus dan Neptunus sangat miring relatif terhadapsumbu rotasi dan terlepas dari pusat planetnya.[145]
Pada tahun 2004, tim astronom di Hawaii mengamati sebuah planet luar surya yang mengitari bintang HD 179949. Planet ini terliaht menciptakan titik matahari di permukaan bintang induknya. Tim berhipotesis bahwa magnetosfer planet sedang mentransfer energi ke permukaan bintang dan meningkatkan suhunya dari 7.760 °C menjadi 8.160 °C.

Atsmosfer adalah ciri fisik sebuah planet

_Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Planet

Atsmosfer adalah ciri fisik sebuah planet

Atmosfer Bumi
Semua planet di Tata Surya selain Merkurius[138] memiliki atmosfer dasar karena gravitasi massanya yang besar cukup kuat untuk menahan gas agar dekat dengan permukaan. Raksasa gas yang lebih besar cukup besar untuk menyimpan banyak sekali gas ringan hidrogen dan helium, sementara gas planet-planet kecil lolos ke luar angkasa.[139] Komposisi atmosfer Bumi berbeda dengan planet lain dikarenakan beragam proses kehidupan yang mentranspirasikan planet telah menghasilkan molekul oksigen bebas.[140]
Atmosfer planet dipengaruhi oleh berbagai insolasi atau energi internal, sehingga berujung pada pembentukan sistem cuaca dinamis seperti badai (di Bumi), badai debu seplanet (di Mars), antisiklon seukuran Bumi (di Yupiter; disebut Titik Merah Besar), dan lubang di atmosfer (di Neptunus).[123] Sedikitnya satu planet luar surya, HD 189733 b, diklaim memiliki sistem cuaca seperti itu, sama seperti Titik Merah Besar namun ukurannya lebih besar dua kali lipat.[141]
Akibat letaknya yang terlalu dekat dengan bintang induknya, benda-benda Yupiter panas kehilangan atmosfernya karena radiasi bintang, mirip ekor komet.[142][143] Planet-planet ini memiliki perbedaan suhu siang dan malam yang terlampau jauh sampai-sampai mampu menghasilkan angin supersonik.[144] Tetapi sisi siang dan malam HD 189733 b terlihat sama suhunya, menandakan atmosfer planet ini efektif mendistribusikan kembali energi bintang ke seluruh planet.[141]

Ciri fisik planet diferensiasi internal

_Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Planet

Ciri fisik planet diferensiasi internalSetiap planet mengawali eksistensinya dalam bentuk cair; pada pembentukan awal, material yang lebih padat dan berat tenggelam ke tengah, sehingga material ringan tetap berada di dekat permukaan. Masing-masing memiliki interior berbeda yang terdiri dari inti planet padat yang diselimuti mantel cair atau padat. 

Planet-planet kebumian terjebak di dalam kerak padat,[135] namun pada raksasa gas, mantelnya luluh menjadi lapisan awan teratas. Planet kebumian memiliki inti elemen magnetik seperti besi dan nikel, serta mantel silikatYupiter dan Saturnus diyakini memiliki inti batu dan logam yang diselimuti mantel hidrogen metalik.[136] Uranus danNeptunus, yang ukurannya lebih kecil, memiliki inti batu yang diselimuti mantel airamoniametana, dan es.[137] Gerakan cairan di dalam inti planet-planet tersebut menghasilkan geodinamo yang menciptakan medan magnet.

Ciri fisik masa planet

_Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Planet

Ciri fisik masa planet - Ciri-ciri fisik utama yang menentukan sebuah planet adalah apakah benda tersebut cukup besar untuk memaksa gravitasinya sendiri mendominasi gaya elektromagnetik yang menyelubungi struktur fisiknya, sehingga terciptalah kesetimbangan hidrostatik. Ini berarti bahwa semua planet berbentuk sfer (bola) atau sferoidal. Sampai titik massa tertentu, bentuk suatu bojek bisa tidak tentu, tetapi terlepas dari titik tersebut yang bervariasi tergantung penyusun kimianya, gravitasi mulai menarik suatu objek ke pusat massanya sampai objek tersebut membentuk bola.[132]
Massa juga merupakan ciri utama yang membedakan planet dengan bintang. Batas massa atas untuk keplanetan adalah 13 kali massa Yupiter (13MJ) untuk objek-objek dengan kelimpahan isotop matahari. Lebih dari itu, suatu objek memiliki kondisi yang tepat untuk melakukan fusi nuklir. Selain Matahari, tidak ada objek bermassa seperti itu di Tata Surya; tetapi ada eksoplanet berukuran Matahari. Batas 13MJ tidak diakui secara universal dan Extrasolar Planets Encyclopaedia berisi objek-objek bermassa 20 kali Yupiter,[133] dan Exoplanet Data Explorer 24 kali massa Yupiter.[134]
Planet terkecil yang pernah diketahui, tidak termasuk planet kerdil dan satelit, adalah PSR B1257+12A. Ini adalah salah satu planet luar surya pertama yang ditemukan pada tahun 1992 yang mengelilingi sebuah pulsar. Massanya sekitar separuh massa planet Merkurius.[5] Planet terkecil yang mengorbit bintang deret utama selain Matahari adalahKepler-37b. Massa dan radiusnya agak lebih besar daripada Bulan.

Pembersihan orbit adalah ciri dinamis pembentukan planet

_Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Planet

Pembersihan orbit adalah ciri dinamis pembentukan planetCiri dinamis utama yang menentukan sebuah planet adalah benda tersebut telah membersihkan lingkungannya. Planet yang telah membersihkan lingkungannya memiliki massa yang cukup untuk menyapu semua planetesimal di orbitnya. Hasilnya, planet mengorbit bintangnya secara tetap, tidak berbagi orbit dengan beberapa objek berukuran serupa. 

Ciri ini tercantum dalam definisi resmi planet IAU bulan Agustus 2006. Kriteria tersebut tidak mencakup benda-benda keplanetan seperti PlutoEris, dan Ceres, sehingga mereka tergolong planet katai.[1] Walaupun sampai sekarang kriteria ini berlaku di Tata Surya saja, sejumlah sistem luar surya muda ditemukan dengan bukti pembersihan orbit di cakram sirkumbintangnya.

Faktor pembentuk rotasi planet

_Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Planet

Faktor pembentuk rotasi planet - Planet berotasi di sumbu kasat mata yang menembus pusatnya. Periode rotasi suatu planet disebut hari bintang. Kebanyakan planet di Tata Surya berotasi dengan arah yang sama seperti orbitnya, yaitu berlawanan arah jarum jam jika dilihat dari kutub utara Matahari, kecuali Venus[125] dan Uranus[126] yang berotasi searah jarum jam. 
Tetapi kemiringan sumbu Uranus yang luar biasa besar berarti ada konvensi berbeda tentang kutub mana yang "utara" dan apakah planet tersebut berputar searah jarum jam atau tidak.[127] Apapun itu, tanpa melihat konvensinya, Uranus memiliki rotasi mundur yang relatif terhadap orbitnya.
Rotasi suatu planet dapat terbentuk oleh beberapa faktor saat pembentukannya. Momentum sudut bersihnya bisa tercipta oleh momentum sudut yang berasal dari objek-objek akresi. Akresi gas oleh raksasa gas juga memengaruhi momentum sudut. Pada tahap-tahap akhir pembentukan planet, proses stokastik berupa akresi protoplanet dapat mengubah sumbu putar planet secara acak.[128] Ada perbedaan panjang hari yang besar antarplanet. 
Venus membutuhkan 243 hari Bumi untuk berotasi, sedangkan raksasa gas beberapa jam saja.[129] Periode rotasi planet luar surya tidak diketahui. Namun letak mereka yang dekat dengan bintangnya berarti benda-benda Yupiter panas terkunci secara tidal (orbitnya sinkron dengan rotasinya). Ini berarti mereka hanya menampakkan satu sisi ke bintangnya, sehingga satu sisi selalu siang, satu lagi selalu malam.[130]

Kemiringan sumbu pada sebuah planet

_Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Planet

Kemiringan sumbu pada sebuah planetPlanet juga memiliki kemiringan sumbu yang beragam derajatnya. Kemiringan sumbu berada pada sudut terhadap bidangkhatulistiwa bintangnya. Hal ini mengakibatkan jumlah cahaya yang diterima setiap belahan planet tidak tentu sepanjang tahun; saat belahan utara menjauh dari bintang, belahan selatan mendekati bintang, dan sebaliknya. Karena itu, setiap planet memiliki musim; perubahan iklim sepanjang tahun. Masa ketika setiap belahan berada di titik terjauh atau terdekat dari bintangnya disebut titik balik matahari

Setiap planet memiliki dua titik balik di orbitnya; ketika satu belahan mencapai titik balik musim panas (siang terlama), belahan lain mencapai titik balik musim dingin (siang tersingkat). Jumlah cahaya dan panas yang tidak menentu yang diterima setiap belahan menciptakan perubahan pola cuaca tahunan untuk setiap belahan planet. Kemiringan sumbu Yupiter sangat kecil sampai-sampai variasi musimnya juga sedikit. Di sisi lain, Uranus memiliki kemiringan sumbu yang sangat besar sampai-sampai bisa mengalami siang abadi atau malam abadi ketika mencapai titik balik.

Di kalangan planet luar surya, kemiringan sumbu tidak diketahui pasti, meski banyak benda Yupiter panas dipercayai memiliki sedikit kemiringan sumbu atau tidak sama sekali karena letaknya yang dekat dengan bintangnya.[124]

Ciri ciri planet menurut orbit

_Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Planet

Ciri ciri planet menurut orbitWalaupun masing-masing planet memeiliki ciri-ciri fisik yang khas, ada beberapa kesamaan di antara mereka. Ciri-ciri seperti cincin atau satelit alami sejauh ini baru diamati di planet Tata Surya, sementara di planet luar surya ada ciri-ciri yang lain lagi.

Orbit

Orbit planet Neptunus dibandingkan dengan Pluto. Lihat perpanjangan orbit Pluto dibandingkan Neptunus (eksentrisitas), serta sudut ekliptiknya yang besar (inklinasi).
Menurut definisi terkini, semua planet harus berevolusi mengitari bintang, sehingga potensi "planet liar" apapun dianggap tidak ada. Di Tata Surya, semua planet mengorbit Matahari dengan arah yang sama seperti rotasi Matahari (berlawanan arah jarum jam dilihat dari kutub utaranya). Sedikitnya satu planet luar surya, WASP-17b, ditemukan mengorbit dengan arah yang berlawanan dengan rotasi bintangnya.[116] Periode satu revolusi orbit planet disebut periode sidereal atau tahun.[117]Tahun planet bergantung pada jarak dari bintangnya; semakin jauh sebuah planet dari bintangnya, tidak hanya semakin jauh jarak yang harus ditempuh, tetapi juga semakin lambat kecepatannya, karena pengaruh gravitasi bintang tidak terlalu besar. Karena tidak ada orbit planet yang berbentuk lingkaran sempurna, jarak masing-masing planet bervariasi sepanjang tahun. Titik terdekat suatu planet dengan bintangnya disebut periastron (perihelion di Tata Surya), sementara titik terjauhnya disebutapastron (aphelion). Ketika planet mendekati periastron, kecepatannya meningkat karena planet menukar energi potensial gravitasi menjadi energi kinetik, mirip seperti kecepatan benda jatuh di Bumi; ketika planet mendekati apastron, kecepatannya berkurang, mirip seperti kecepatan benda dilempar ke atas lalu mencapai puncak jalur lemparannya.[118]
Setiap orbit planet dibentuk oleh serangkaian elemen:
  • Eksentrisitas suatu orbit menandakan seberapa panjang orbit sebuah planet. Planet-planet yang eksentrisitasnya rendah memiliki orbit yang lebih melingkar, sementara planet bereksentrisitas tinggi memiliki orbit yang lebih elips. Planet-planet di Tata Surya memiliki eksentrisitas yang sangat rendah, sehingga orbitnya nyaris lingkaran.[117]Komet dan benda-benda sabuk Kuiper (serta beberapa planet luar surya) memiliki eksentrisitas yang sangat tinggi, sehingga orbitnya bisa terlalu elips.[119][120]
  • Ilustrasi sumbu semi-mayor
    Sumbu semi-mayor adalah jarak dari suatu planet ke titik separuh jalan di sepanjang diameter orbit elips terpanjangnya (lihat gambar). Jarak ini tidak sama seperti apastronnya, karena tidak ada orbit planet yang tepat di tengah-tengahnya terdapat bintang.[117]
  • Inklinasi planet menandakan seberapa jauh di atas atau bawah letak bidang referensinya. Di Tata Surya, bidang referensi adalah bidang orbit Bumi yang disebut ekliptika. Untuk planet luar surya, bidang yang disebut bidang langit ini adalah bidang garis pandang pengamat dari Bumi.[121] Kedelapan planet Tata Surya terletak sangat dekat dengan ekliptika; komet dan benda sabuk Kuiper seperti Pluto berada di sudut yang lebih ekstrem terhadap ekliptika.[122] Titik tempat planet melintas di atas dan bawah bidang referensiya disebut nodus naik dan nodus turun.[117] Bujur nodus naik adalah sudut antara bujur 0 bidang referensi dan nodus naik planet. Argumen periapsis (atau perihelion di Tata Surya) adalah sudut antara nodus naik planet dan titik terdekat dengan bintangnya.

Planet satelit dan planet sabuk

_Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Planet

Planet satelit dan planet sabukBeberapa satelit besar memiliki ukuran yang sama atau lebih besar daripada Merkurius, misalnya satelit Galileo dan Titan Yupiter. Alan Stern berpendapat bahwa lokasi bukanlah masalah dan ciri-ciri geofisik saja yang perlu dipertimbangkan dalam definisi planet. Ia mengusulkan istilah planet satelit untuk satelit berukuran planet. Sama halnya, planet-planet kerdil di sabuk asteroid dan sabuk Kuiper harus dianggap planet menurut Stern.[115]

Planet diluar tata surya kita

_Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Planet

Planet diluar tata surya kita - Pada awal 1992, astronom radio Aleksander Wolszczan dan Dale Frail menemukan dua planet yang mengelilingi pulsarPSR 1257+12.[43] Penemuan ini dibenarkan dan diakui sebagai deteksi pasti eksoplanet pertama di dunia. Planet-planet pulsar tersebut diyakini terbentuk dari sisa-sisa supernova yang menghasilkan pulsar pada tahap kedua pembentukan planet atau hanyalah sisa inti berbatu raksasa gas yang selamat dari supernova dan pindah ke orbitnya sekarang.
Penemuan planet luar surya pertama yang mengorbit bintang deret utama biasa terjadi pada tanggal 6 Oktober 1955, ketika Michel Mayor dan Didier Queloz dari Universitas Jenewa menemukan sebuah eksoplanet di sekitar 51 Pegasi. Dari 861 planet luar surya yang ditemukan pada 22 Maret 2013,[5] sebagian besar di antaranya memiliki massa yang bisa disamakan dengan Yupiter atau bahkan lebih besar lagi. Ada pula planet yang bermassa lebih kecil daripada Merkurius dan lebih besar daripada Yupiter.[5] Planet luar surya terkecil yang pernah ditemukan ternyata mengorbit sisa-sisa bintang yang disebut pulsar, contohnya PSR B1257+12.[93]
Sudah ada sekitar selusin planet luar surya yang ditemukan dengan 10 sampai 20 kali massa Bumi,[5] seperti planet-planet yang mengorbit bintang Mu Arae55 Cancri, dan GJ 436.[94]
Kategori yang baru muncul adalah "super-Bumi" yang diduga diisi planet kebumian lebih besar daripada Bumi namun lebih kecil daripada Neptunus atau Uranus. Sampai sekarang, sekitar 20 super-Bumi (tergantung batas massanya) telah ditemukan, termasuk OGLE-2005-BLG-390Lb dan MOA-2007-BLG-192Lb, dua planet es yang ditemukan dengan mikrolensa gravitasi,[95][96] Kepler 10b, planet berdiameter 1,4 kali lipat Bumi (menjadikannya super-Bumi terkecil yang pernah diukur),[97]dan lima dari enam planet yang mengorbit katai merah Gliese 581Gliese 581 d secara kasar memiliki massa 7,7 kali lipat Bumi,[98] sementara massa Gliese 581 c lima kali lipat Bumi dan awalnya dianggap sebagai planet kebumian pertama yang ditemukan di zona terhunikan suatu bintang.[99] Studi yang lebih dalam menemukan bahwa planet ini terlalu mendekati kategori bintang dan planet terjauh di sistem ini, Gliese 581 d, meskipun lebih dingin daripada Bumi, tetap bisa dihuni juka atmosfernya memiliki gas rumah kaca dalam jumlah yang memadai.[100] Super-Bumi lain, Kepler-22b, ditemukan mengorbit di zona terhunikan bintangnya.[101] Pada tanggal 20 Desember 2011, tim Teleskop Antariksa Kepler menemukan planet luar surya seukuran Bumi pertama, Kepler-20e[6] dan Kepler-20f,[7] yang ditemukan sedang mengorbit bintang mirip Matahari,Kepler-20.[8][9][10]
Perbandingan ukuran HR 8799 c (abu-abu) dengan Yupiter. Kebanyakan eksoplanet yang ditemukan berukuran lebih besar daripada Yupiter.
Belum jelas apakah planet-planet besar yang baru ditemukan menyerupai raksasa gas di Tata Surya atau memang jenisnya berbeda, contohnya raksasa amonia atau planet karbon. Beberapa planet yang baru ditemukan yang disebut Yupiter panas memiliki orbit yang sangat dekat dengan bintang induknya dan orbitnya hampir berbentuk lingkaran. Planet-planet tersebut menerima radiasi bintang yang lebih banyak ketimbang raksasa gas di Tata Surya, sehingga bisa dipertanyakan apakah mereka tergolong jenis planet yang sama atau tidak. Selain itu, kelompok benda Yupiter panas bernama planet Chthonia diduga eksis di suatu tempat. Planet Chthonia ini orbitnya begitu dekat dengan bintangnya sampai-sampai atmosfernya tersapu habis oleh radiasi bntang. Banyak benda Yupiter panas ditemukan sedang mengalami proses penyapuan atmosfer, namun sampai tahun 2008 tidak satupun planet Chthonia yang ditemukan.[102]
Pengamatan planet luar surya yang lebih teliti akan membutuhkan generasi peralatan yang baru, seperti teleskop luar angkasa. Saat ini, wahana antariksa COROT dan Kepler seadng mencari variasi luminositas bintang karena transit planet. Sejumlah proyek pembuatan jaringan teleskop luar angkasa juga telah diajukan. Proyek-proyek tersebut bertujuan mencari planet luar surya yang massanya setara dengan Bumi. Beberapa di antaranya adalah Terrestrial Planet Finder dan Space Interferometry Mission dari NASA dan PEGASE dari CNES.[103] New Worlds Mission adalah alat pelengkap yang beroperasi bersama Teleskop Antariksa James Webb. Sayangnya, anggaran untuk proyek-proyek ini masih belum jelas. Spektrum planet luar surya pertama ditemukan pada Februari 2007 (HD 209458 b dan HD 189733 b).[104][105] Frekuensi kemunculan planet-planet kebumian semacam itu merupakan salah satu variabel persamaan Drake yang memperkirakan jumlah peradaban cerdas di galaksi Bima Sakti.[106]

Rotasi benda luar angkasa

_Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Planet

Rotasi benda luar angkasa - Periode rotasi suatu benda astronomis adalah waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan satu revolusi mengitari sumbu rotasinya relatif terhadap bintang di belakangnya. Periode ini berbeda dengan hari matahari planet, yang mencakup rotasi tambahan untuk memenuhi bagian periode orbit planet selama satu hari.

Periode rotasi beberapa benda angkasa

PlanetPeriode rotasi
Matahari25,379995 hari (khatulistiwa)[84][85]
35 hari (lintang tinggi)
25d 9h 7m 11.6s
35d
Merkurius58,6462 hari[86]58d 15h 30m 30s
Venus–243,0187 hari[86][87]–243d 0h 26m
Bumi0,99726968 hari[86][88]0d 23h 56m 4.100s
Bulan27,321661 hari[89]
(sinkronis terhadap Bumi)
27d 7h 43m 11.5s
 
Mars1,02595675 hari[86]1d 0h 37m 22.663s
Ceres0,37809 hari[90]0d 9h 4m 27.0s
Yupiter0,4135344 hari (interior dalam)[91]
0,41007 hari (khatulistiwa)
0,41369942 hari (lintang tinggi)
0d 9h 55m 29.37s[86]
0d 9h 50m 30s[86]
0d 9h 55m 43.63s[86]
Saturnus0,44403 hari (interior dalam)[91]
0,426 hari (khatulistiwa)
0,443 hari (lintang tinggi)
0d 10h 39m 24s[86]
0d 10h 14m[86]
0d 10h 38m[86]
Uranus–0,71833 hari[86][87][91]–0d 17h 14m 24s
Neptunus0,67125 hari[86][91]0d 16h 6m 36s
Pluto–6,38718 hari[86][87]
(sinkronis dengan Charon)
–6d 9h 17m 32s
 
Haumea0,163145 hari[92]0d 3h 54m 56s